Indonesian Education System Issue of Being Full Day School

It was a tickling point that Education Minister of Indonesia will plan full day for Indonesia Education System. It is being debatable right now even in social media. On perceiving that issue, we have to be wise because the policy includes life intention of most people. The man on leading cannot trifle to this implementation. Many pro and contra take part on its problem. Big question and silly utterance come from netizens. Who will pay them and who will complete the operational needs?
That question embraces to the mind that why they do not conjure the Indonesian school to be boarding or cottage. In this way, students can learn all the day life. In the other side, how the parents organize their activities with their sons and daughters. What a mean of family will fade out time to time. 
It is not a problem of small group of people that can be solved in a day. Do they think how the curriculum changed? In this case, the writer has asked to the presenter of both K2013 and KTSP curriculum about the age of its curriculum being 5, 8, or 10 years. Some of them say that to be a teacher has to pay attention on what curriculum says. As consideration, the curriculum will burden most teachers if the leaders of the nation do not have the consistency of their program. One year curriculum is running, they will change it by new curriculum. Even it becomes permanent tradition that every change of ministry leader will transform the curriculum.
What enigma occurs on Indonesian Education System is still hot issue for all times. Nowadays, the presence of overseas curriculum like Cambridge or Al-Azhar in Indonesia due to the belief of its system can transform students to be valuable. They can compete internationally. This phenomenon is due to the weakness of our education system that never fixedly runs well.
In this issue, the leaders do not have a consideration to nurture the characters of Indonesian education system like KTSP curriculum to focus. If they can build and improve its curriculum for more than 10 years, they will harvest good result. Indonesia will have masterpiece of  education system that can be promoted to overseas program. 

Location: Indonesia

Comments

  1. UnknownSeptember 7, 2016 at 1:29 AM

    Apa ada yang salah dengan KTSP atau kurikulum Indonesia. lalu apa jadinya pelajar kaya kita yang sering berganti ganti kiblat. Lalu kenapa harus Cambridge? Emang tidak ada kurikulum yang lebih menjamin dari pada Cambridge? Sekarang kenapa yang harus dilihat kurikulum dari sekolah asal kami sebagai pelajar. Mengapa mereka tidak melihat seberapa jauh kami dalam berkarya.

    ReplyDelete
  2. AnonymousSeptember 7, 2016 at 1:33 AM

    Kenapa masih ada diskriminasi dan pengkotak-kotakan di bidang pendidikan. Di mana letak objectivitas pendidikan. Harusnya pegiat pendidikan beserta masyarakat bersatu untuk mewujudkan pendidikan murah berkualitas dan mensejahterakan pendidiknya.

    ReplyDelete
  3. AnonymousSeptember 7, 2016 at 1:35 AM

    Ada solusi mengenai artikel di atas. Caranya adalah kita mengukur dengan dua kalimat. Pertama, berapa sih besar gaji pendidik di sekolah kita? dan yang kedua, berapa yang dikeluarkan pemerintah untuk pendidikan atau yang dikeluarkan sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

7 SMA Berasrama Terbaik Se-Jawa Timur

Image
7 SMA PESANTREN TERBAIK SE-JAWA TIMUR (Versi Telban 2016) High School (Sekolah Menengah) semakin menunjukkan perkembangan di dunia pendidikan. Pada saat ini, sering terdengar tentang pendirian sekolah tingkat menengah dengan sistem boarding/asrama. Ini membuat sekolah-sekolah lain yang menggunakan sistem parsial berubah mengikuti trend yang ada. Bahkan masyarakat telah mendegradasikan makna pesantren. Mereka lebih menyukai nama boarding dari pada nama lawas. Pesantren sering diidentikkan dengan makna pemondokan dengan perlakuan tradisional sedangkan boarding diartikan modern, sophisticated, bahkan internasional. Berbicara mengenai asrama tidak bisa lepas dari daerah Jawa Timur yang santer menjadi pusat basis pemondokan. Hal itu didukung dari banyaknya tokoh cendekiawan islam yang berasal dari daerah tersebut seperti Gus Dur, Hasyim Asy’ari, Ainun Najib, dan yang lainnya, sehingga banyak berdiri pondok pesantren. Bagi sahabat-sahabat Telbanners, penulis kali ini memberikan r...
Read more

The most expensive school in Indonesia

Image
Some of The Most Expensive Schools In Indonesia Which Are Very Popular Schools in Indonesia already have more value than the need, especially for parents who have more financial ability. They are willing to spend much money to pay for their children to study in luxurious and prestigious schools. They regard that those will bring much benefit for their sons and daughters. The perception to rise up  their degree to others is also to be the reason. No matter of the fulfillment must be completed, they effort anything to goal their sons success. Before you send your sons to have this institution, it is better that you try to observe the best school. It is in order to have the balance between your fund and the service that will be given to yours. You may do it through exploring to the website of how the testimonies about your chosen school appeared. You can also directly go to the school and examine all the  things that you expect. In Indonesia, there are some schools that ...
Read more

Budaya Oya-koko yang luntur di tanah Garuda

Image
Mengenal Budaya Jepang Oya-Koko Pada Wajah Modern Ini Jepang menjadi negara yang memiliki peradaban tinggi karena pola pikir manusianya yang ingin selalu maju. Kunci hidup yang ada pada diri mereka adalah hidup untuk berusaha maju. Itulah yang membuat mereka maju hingga sekarang ini. Namun di sisi yang lain negara tersebut juga memiliki tingkat penuaan yang tinggi. Per September 2014 lalu saja Jepang memiliki memiliki proporsitertinggi warga lanjut usia ; 33,0% warga berada di atas usia 60 tahun, 25,9% warga berusia 65 tahun atau lebih tua, 12,5% berusia 75 tahun atau lebih tua sehingga dianggap sebagai negara dengan tingkat penuaan tertinggi. Dari kejadian tersebut, hubungan antara ayah dan anak terbukti menjadi harmonis. Diantara mereka memiliki rasa peduli yang tinggi dengan didukung angka mortalitas yang sangat rendah. Penduduk Jepang memiliki budaya berbakti kepada orang tua yang sering disebut Oya-Koko, hingga kini budaya tersebut masih dipegang teguh oleh mereka.  ...
Read more