Guru Hebat: Belajar dari TV di sekolah
My Inspiring Television

Yang pertama, kenalilah siapa anak didik anda di masa kini. Apakah
kita pernah berpikir bahwa setiap generasi itu memiliki pola berpikir dan
tingkat kecenderungan yang beda. Kalau dulu, banyak siswa mencari guru dan
aktif menanyakan kabar dan tentang pelajaran kepada guru. Namun kini itu sudah
tidak zamannya lagi. Banyak di kalangan mereka sudah tidak sempat menanyakan
apa yang digusarkannya kepada guru. Sekarang ada Mbah Google, yakni mesin
berpikir tercerdas di dunia yang paling banyak menjadi tempat bertanya dan berbagi
semua individu yang memiliki gadget. Syaratnya adalah memiliki HP pintar
beserta jaringan internet untuk dapat bertanya dan menggali informasi kepada
beliau.
Anak super cerdas generasidigital
Era generasi digital yang memaksa anak untuk memiliki tingkat
berpikir danmenyelesaikan masalahnya dengan dirinya sendiri itu hadir pada
generasi masa kini. Ini memaksa orang tua untuk lebih bijak dalam proses nurturing kepada mereka. Mereka memiliki
karakter ingin menyelesaikan masalah dengan cepat dan instan. Itu karena
pengaruh dengan alat digital. Ini membuat mereka tidak gegabah untuk berguru
kepada guru. Mereka lebih cenderung mencari informasi dari teknologi. Itulah
mengapa anak sekarang selalu protes apa bila mereka di jauhkan dari gadget atau
internet.

Program
andalan My Inspiring Television
Program
andalan yang dapat diterapkan pada anak atau anak didik anda di sekolah adalah
terobosan baru yakni My Inspiring Television. Ini lahir karena mereka selalu
kurang dalam belajar untuk mencapai target yang telah ditetapkan baik oleh
dirinya maupun sekolah. Pertama, karena kurangnya waktu sehingga belajar hanya
dilakukan di kelas atau di perpus. Kedua, mereka tidak semuanya memiliki HP
pintar, apalagi sekolah banyak melarangnya karena faktor negatifnya lebih
besar, terutama pada sekolah boarding.
Program
MIT ini dapat dilakukan dengan memberdayakan guru-guru di sekolah untuk membuat
video pembelajaran yang menarik. Inisiatif ini dapat dimulai dari Kepala
Sekolah hingga guru hebat. Ketika
tokoh tersebut sudah terbentuk, sekolah dapat memberdayakan siswa pilihan
terpandai untuk membuat video juga agar mereka termotivasi. Ini juga dapat
disebut Virtual Peer Teaching Student,
dimana siswa mengajar siswa lain yang kurang bisa melalui video.
Produk
video pembelajaran tersebut akan didisplay melalui VCD yang tersalur pada layar
televise yang tersebar di tempat yang ditentukan. Selagi mereka di kantin,
mereka dapat menonton video pembelajaran yang asyik dari orang yang
disayanginya. Mereka juga dapat melihatnya di beberapa tempat. Tidak perlu
banyak televise, satu atau dua saja sudah mewakili dan pasti memberikan dampak
positif kepada mereka. Daripada mereka melihat sinetron yang belum tentu jelas
arah pembelajaran, tentu akan sangat bermanfaat sekali jika dipergunakan untuk
melihat video pembelajaran ini.
Ini
dipandang penting ketika banyak murid yang tertinggal materi pembelajaran,
akhirnya mereka dapat menontonya di televise. Ini berfungsi sebagai pengulangan
pembelajaran yang sudah ada sesuai kompetensi dasar yang dipelajari di kelas.
Program
MIT ini akan meramaikan khasanah pembelajaran baik di dalam kelas maupun di
luar kelas karena sekolah tidak hanya monoton mengajarkan muridnya secara kaku.
Dengan program ini hak belajar mereka menjadi tertampung. Quality Assurance pun
sebagian tercover oleh program ini.
Comments
Post a Comment