Sepak Terjang Yahoo Pekan ini ...
Melirik
Sepak Terjang Yahoo Yang Menscan Jutaan
Pengguna Email Atas Nama Pemerintah Amerika

Tuduhan menurut laporan Reuters
berisi bahwa scan diminta baik oleh
Badan Keamanan Nasional (NSA) atau FBI, menurut tiga sumber - dua di antaranya mengatakan sebagai karyawan ex-Yahoo. Perangkat
lunak dipindai untuk karakter untaian dalam semua email yang masuk, tetapi itu
tidak dapat menentukan informasi tentang apa yang dipindahkan atau jika
perusahaan internet lainnya telah menerima permintaan serupa. Menurut hukum
yang berlaku di Amerika, hukum AS memungkinkan badan-badan intelijen negara
untuk memesan rilis data pelanggan yang mereka percaya bisa mencegah serangan
teroris, antara lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data informasi guna
menanggulangi bahaya terorisme yang akhir-akhir ini kerap muncul kembali di
berbagai belahan dunia.
Kasus tersebut terjadi seiring
berlangsungnya proses hand over Yahoo ke pihak Verizon Communications. Mereka
masih dalam tahap deal berkaitan dengan nominal harga pelimpahan perusahaan.
Perusahaan itu membeli seluruh aset yahoo senilai $4.8bn (£3.8bn) atau hampir US$5 miliar atau
Rp65 triliun. Namun perjanjian tersebut tidak termasuk saham berharga
Yahoo di perusahaan Cina, Alibaba.
Dari permulaan tersebut, perusahaan mendapatkan sentimen
negatif dari khalayak tentang beredarnya informasi di atas. Itu semua juga
tidak lepas dari peran whistle blower Edward Snowden yang sebelumnya telah menyuguhkan
informasi serupa di atas. Dia juga telah mengeluarkan respon untuk menanggapi
para netizens akan kabar tuduhan yang katanya tidak berdasar dalam tema Use
@Yahoo? They secretly scanned everything you ever wrote... close your account
today."
Comments
Post a Comment